
BOOMBASSTECH
SYNOPSIS:
- Ilmu Pengetahuan adalah data & info yang dikategorikan, dan disusun dari mula hingga akhir untuk menjadi sebuah disiplin.
- Learning is the use of response accuracy available as learning capital.
- Tahapan dalam belajar & mengajar dibutuhkan untuk mencapai efisiensi & efektivitas waktu.
- Peran & fungsi alat musik untuk mengerti tanggung-jawab dan porsi dalam bermusik.
- Teori dan Tehnik kadang saling tumpang-tindih pengertiannya, apalagi bila ada keturut-sertaan kreativitas di antaranya.
- Slap Bass adalah tehnik bass modern yang sudah menjadi standar kebutuhan bermusik, berikut ragam latihan yang dibutuhkan untuk mengaktifkan disiplin khusus dengan tehnik ini.
- Team Work di dalam profesi musik secara tidak langsung merupakan tulang punggung keberha-silan dalam profesi musik.
- Fans sebagai barometer keberhasilan dalam profesi musik terbagi atas fans yang pro, anti dan yang non-fans.
- Pengetahuan general yang dibutuhkan untuk menghadapi industri secara profesional.

METODE GROOVE (DIMENSI KETUKAN)
SYNOPSIS:
Pelaksanaan musik adalah :
- Menggunakan Naluri, untuk yang sedang berlangsung.
- Menggunakan Logika, untuk yang akan berlangsung.
Dimensi Ketukan merupakan bagian dari Part Lagu yang sedang berlangsung (Naluri), dan Part Lagu yang selanjutnya merupakan bagian dari pelaksanaan musik yang akan berlangsung (Logika). Segala bentuk kemampuan alami maupun non-alami, bermula dari hafalan yang kemudian dijadikan hitungan. Ditujukan untuk mewujudkan efisiensi berpikir dan efektivitas pelaksanaan. Karena itu, penyerapan Ilmu Pengetahuan, membutuhkan keteraturan berpikir untuk menghindari beban pikiran yang tidak dibutuhkan. Penggunaan pola pikir Dimensi Ketukan ini melatih keteraturan berpikir (kategori dan susunan) untuk dijadikan refleks (kemampuan naluriah). Dalam hal ini, pelaksanaan musik supaya sanggup memainkan musik daripada dipermainkan oleh musik.
Todung Pandjaitan, Metode Groove (Dimensi Ketukan)

DALIHAN NA TOLU
SYNOPSIS:
- Firman Tuhan diyakini seseorang tanpa alasan.
- Kebijaksanaan manusia didasari keadilan di antara sesama manusia.
- “Kelebihan adalah kekurangan”, terwujud tanpa keterlibatan manusia.
- “Sebab membawa akibat”, terwujud dengan keterlibatan manusia.
- Melupakan tradisi sama dengan melupakan jati-diri sebagai seseorang, suku atau bangsa tertentu.
- Alih atau kombinasi tradisi, seperti mengawal ulang tatanan pola-pikir tertentu.
- Pelestarian tradisi meningkatkan mutu pola-pikir seseorang, suku, bangsa, dan negara.
- Penyesuaian kesepakatan selayaknya diwujudkan dengan menyisihkan berbagai perbedaan, dan mengajukan berbagai persamaan.
- “Kasih”, sifatnya naluri, merupakan bentuk kepedulian tanpa alasan, mewakili metode Vertikal, yaitu, agama.
- “Apresiasi”, sifatnya logika, merupakan bentuk kepedulian dengan alasan tertentu, mewakili metode Horisontal, yaitu, tradisi.
- Hanya dengan menghargai diri sendiri, kita bisa menghargai orang lain.
- Agama adalah tuntutan ilmu perdamaian antara manusia dengan dirinya.
- Tradisi adalah tuntutan ilmu perdamaian antara manusia dengan sesama.
- Ketika manusia berdamai dengan dirinya, demikian juga manusia di sekitarnya.
- Setelah tehnis angkat marga diresmikan, pemohon marga beralih menjadi bagian dari pemilik marga.
- Dalihan Na Tolu ditujukan untuk menentukan siapa harus bersikap bagaimana, terhadap siapa, dan untuk alasan apa.

KR34+1V1T4S (KREATIVITAS)
SYNOPSIS:
Kreativitas adalah hal yang alami yang dimiliki setiap orang. Akan tetapi tidak semua orang memiliki keberanian untuk mengutarakan pendapatnya, apalagi untuk mewujudkan kreativitasnya. Kreativitas memang memiliki resiko tinggi. Meyakinkan sesuatu yang belum dipikirkan orang lain. Belum ada pembuktian akan kebenarannya. Dari tidak ada, dijadikan ada. Sehingga ragu, bahkan takut terhadap pikiran sendiri.
-Todung Pandjaitan, KR34+1V1T4S

PENDIDIKAN
SYNOPSIS:
• Selayaknya setiap manusia melunasi hutang pendidikan terhadap dirinya sendiri.
• Segala bentukan sistem disusun melalui interaksi dua aksi yang mewujudkan satu reaksi.
• Pelestarian TRADISI dan BUDAYA berlaku sebagai penyesuaian tatanan pola-pikir terhadap perkembangan jaman.
• Mengacu kepada peningkatan INTELEKTUALITAS, dan bukan sekedar kepedulian terhadap seni.
• NIAT adalah titik tolak perwujudan DEDIKASI untuk meningkatkan INTELEKTUALITAS dalam pembentukan BAKAT dan pencapaian sukses yang dampaknya meningkatkan INTELEGENSIA
• Keabsahan dalam mengajarkan Ilmu Pengetahuan dan terlebih lagi Ilmu Spritual, sewajibnya dipertanggung-jawabkan dengan pemahaman KEHIDUPAN, KEMANUSIAAN, dan KEMAMPUAN.
• Ragam ALASAN BELAJAR selayaknya diseragamkan dengan pemahaman PERAN & FUNGSI dari bidang yang ditekuni, dengan tujuan untuk menumbuhkan PENGAKUAN.
• Tidak ada ilmu pengetahuan yang lebih sulit dari ilmu pengetahuan lainnya.
• Penguasaan total dari satu bidang ilmu pengetahuan mewakili pengetahuan di bidang lainnya.

BAND TOP40
SYNOPSIS:
Di Indonesia karir musik selalu ditentukan dengan tujuan rekaman, produksi album, dan menjadi superstar. Seakan semua orang harus dilahirkan untuk menjadi raja atau tidak perlu dilahirkan sama sekali. Padahal apa bedanya raja dan rakyat, keduanya hanya sesama manusia yang berbeda tugas. Salah satu jenjang sukses di musik, memang industri rekaman. Akan tetapi, banyak jalan menuju Roma, banyak jalan menuju sukses ☺.
Indonesia memiliki satu profesi musik yang lengkap keberadaannya dari segi industri, yaitu profesi Band Top 40. Secara rutin dibutuhkan oleh outlet. Dalam hal ini, café, pub, bar, dan segala macam tempat hiburan yang membutuhkan hiburan live music. Rutinitas kebutuhan pelanggan ini memungkinkan penjadwalan baku. Besar kemungkinannya untuk disempurnakan sebagai miniatur industri musik di Indonesia. Menjadi alasan utama dari penulisan buku Profesi Band Top 40 (Industri Musik Indonesia) ini.
Untuk dibisniskan, profesi Band Top 40 tidak ada bedanya dengan ragam bisnis pada umumnya. Oleh karena itu keberadaannya layak dilindungi dengan legalitas hukum. Sedangkan dari segi produk, dalam hal ini, produk jasa. Membutuhkan kemampuan khusus dan pengetahuan yang bersifat formal untuk penyesuaiannya terhadap industri. Selayaknya tingkat kesulitan setara dengan nilainya. Dikonsepkan secara baku untuk menjadi standar, yaitu sesuai kesepakatan industri.

MANUSIA + MONYET = TARZAN
SYNOPSIS:
PINTAR & BODOH
Demikan juga adanya dengan adaptasi di antara orang pintar dan orang bodoh. Orang yang bodoh tidak mungkin sanggup mengikuti tingkat pikiran orang yang pintar. Seandainya orang bodoh sanggup mengikuti tingkat pikiran orang pintar, artinya orang bodoh sudah menjadi orang pintar.
Selayaknya adaptasi orang pintar mengikuti pola-pikir orang bodoh. Berpikir dengan cara orang bodoh. Beradaptasi dengan cara yang bodoh. Semakin pintar adaptasi orang pintar, dan orang pintar terkesan semakin bodoh.
Generasi ke generasi berlangsung, dan bahkan tanpa disadari proses adaptasi tadi secara tidak langsung menjadi budaya. Perjalanan waktunya sedemikian panjang. Kronologis adaptasi mungkin saja sudah terlupakan.
Akhirnya generasi lanjutan terjebak dengan kesalahan persepsi. Ragu untuk menggunakan tata-cara yang pintar, karena budaya yang berlangsung menggunakan tata-cara yang bodoh.